Nganjuk- Bagor, Kapolsek Bagor Iptu Sugino, SH, terjun langsung dan berkoordinasi dengan dinas Pertanian Kab. Nganjuk PPL mantri hewan Kecamatan Bagor dan Kepala UPT Pasar Hewan Kelurahan Kedondong Kecamatan Bagor, terkait penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak khususnya sapi, Selasa 28/3/2023.
Beradasarkan informasi dari PPL mantri Hewan Kec. Bagor Sdr Erwin Wieddiyanto, ada beberapa Desa di Kecamatan Bagor kususnya sapi yang sudah terkena penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) tersbut,
kurang lebih ada 17 ekor sapi terserang Lumpy Skin Disease (LSD) sekecamatan Bagor, ucap Sdr Erwin.
Saat dikonfirmasi Sdr Erwin Wieddiyanto mengungkapkan Penyakit itu disebabkan virus. Virus itu menyerang kulit pada sapi. Berupa benjolan-benjolan seperti cacar air. Gejala awal terjangkit LSD bisa ditandai dengan adanya demam, tidak mau makan, dan keluar nanah dari hidung dan mulut sapi. Nanah itu hanya keluar sedikit dan bertekstur kental serta berwarna putih seperti susu, berbeda dengan cairan yang keluar dari mulut sapi karena PMK.
Kapolsek Bagor Iptu Sugino, SH, bersama Personel dan PPL mantri Hewan melaksanakan pengecekan dipasar Hewan Kedondong dan disalah satu Kandang peternak milik sdr Dodik Desa Pesudukuh, yang dinyatakan positif LSD oleh Dinas Pertanian Kab. Nganjuk, namun sudah membaik/sembuh, tindak lanjut penanganan Virus LSD pada sapi antara lain dinas Pertanian Kab. Nganjuk melalui PPL mantri hewan memberikan vitamin, antibiotik dan histamin.
Berdasarkan pengecekan Kapolsek Bagor bersama anggota dan PPL mantri Hewan Kec. Bagor dari 17 ekor sapi yang terkena Virus LSD sudah ditangani dinas Pertanian Kab. Nganjuk 65% sembuh dan lainnya proses pengobatan.
Kapolsek Bagor juga berkordinasi kepala UPT Pasar Hewan Kedondong Kec. Bagor untuk benar benar mengawasi atau memeriksa betul kegiatan jual beli sapi harus bebas dari penyakit/ virus LSD dan apabila kedapatan harus dikembalikan dan tidak diperbolehkan diperjual belikan. tutup Iptu Sugino, SH.